Dalam melakukan transmisi gelombang mikro terdapat pengaruh interferensi dan redaman, maka banyak propagasi yang tidak bebas pandang (Line of Sigh). Oleh karena itu dibutuhkan suatu perhitungan dan pengecekan suatu jaringan transmisi agar nilai interferensi tidak berpengaruh besar terhadap nilai availability yang seharusnya, ada beberapa cara untuk menghindari bahkan menghilangkan kasus interferensi adalah dengan mengganti sub-band dan mengganti sistem polarisasi pada antenna microwae. Pada jaringan transmisi milik PT.XL Axiata Banten terjadi
suatu kasus interferensi, yaitu pada Hop link Panimbang-Labuan-Cigeulis dikarenakan menggunakan frekuensi yang sama dan sub-band yang sama. Dari hasil RF Scanning terlihat bahwa pada link tersebut memang terindikasi interference. Oleh karena itu dengan menggunakan software pathloss 5.0 akan dapat dilakukan suatu analisa suatu link atau jaringan yang terinterferensi. Sehingga dapat mengurangi dan mengatasi suatu kasus interferensi yang terjadi, dan nilai availability suatu link dapat bernilai baik. Pada saat interferensi nilai availabilitynya adalah 97.93992% . Optimasi yang dilakukan nantinya akan ada pergantian perangkat Outdor Unit (ODU) atau mengganti polarisasi antenna antara vertical atau horizontal dan dengan mangganti kanal frekuensi subband yang digunakan. Optimasi yang dilakukan adalah mengganti kanal frekuensi yang tadinya menggunakan 1h (high) - 1l (low) yaitu frekuensi 7.747,70 MHz-8.059,02 MHz menjadi kanal frekuensi 3h (high) – 3l (low) yaitu frekuensi 7.807,00 MHz-8.118,32 MHz. Dengan demikian interferensi yang ada pada sistem transmisi akan hilang. Kemudian setelah di optimasi nilai availability menjadi 99.99993%.
PDF File : http://adf.ly/1FMftD
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar